Tuesday, May 19, 2009

ما أحسن نعم بعد لا، وما أقبح لا بعد نعم
Artinya :
Alangkah indahnya Ya setelah tidak, dan alangkah buruknya tidak setelah ya.

Ungkapan di atas diungkapkan untuk peringatan agar kita tidak mengobral janji yang akhirnya menimbulkan penyakit "amnesia janji".
Pada masa PEMILU, banyak caleg atau CAPRES / CAWAPRES yang sering mengumbar janji akan begini dan begitu, namun kenyataan di lapangan, setelah terpilih menjadi anggota legislatif ATAU PRESIDEN / WAKIL PRESIDEN tidak sedikit dari mereka yang melupakan janjinya. Bagaimana rasanya dijanjikan sesuatu, kemudian diingkari? sakit bukan?
Contoh yang lebih dekat, jika anda diundang seseorang, lalu anda katakan insya Allah saya datang, namun tidak janji pasti datang. Kemudian pada saat yang ditentukan anda datang. tentu hal itu akan membuat senang hati orang yang mengundang anda. Dibandingkan jika anda mengatakan ya pasti saya datang, kemudian di saat yang ditentukan anda tidak datang. Pasti anda membuat hati orang yang mengundang anda sedih.
Ketika anda diberi amanah, jangan mengobral janji namun buktikan bahwa anda bisa mewujudkan berbagai hal positif yang tak pernah anda janjikan sebelumnya. Itu lebih indah dibanding benyak berjanji, namun tak pernah membuktikan. Tepatlah ungkapan di atas "alangkah indahnya YA setelah TIDAK, dan alangkah buruknya TIDAK setelah YA".
Rasulullah Saw melalui sabdanya menyatakan bahwa sifat mengobral janji merupakan salah satu sifat orang munafiq. Beliau bersabda:
أية المنافق ثلاث : إذ حدث كذب، وإذ وعد أخلف، وإذ اؤتمن خان
Artinya :
Tanda-tanda orang munafiq ada tiga : apabila berkata (bercerita) dia dusta, apabila berjanji dia ingkar dan apabila dipercaya dia berkhianat (Muttafaun alaih)
Sebab itu, siapapun dia, apapun pangkatnya, jika selalu mengobral janji tanpa memenuhinya maka tak lebih dari seorang MUNAFIQ.

Monday, May 18, 2009

WARNA BUNGLON

Bunglon yang termasuk makhluk melata memiliki ciri khas tersendiri yaitu berubah warna. Ketika berada di daun hijau ia bisa berubah menjadi hijau, ketika berada di daun kuning ia bisa berubah menjadi kuning, ketika di tanah merah ia bisa berubah menjadi merah. Timbul pertanyaan, apa warna asli bunglon? jika anda jawab hijau, bisa dibantah, itu karena ia berada di tempat hijau dst. Mungkin jawaban yang cukup rasional, warna asli bunglon dapat diketahui jika anda injak dulu lalu ia mati. Itulah warna asli bunglon. mengapa demikian? Sebab ketika itu ia tidak akan berubah lagi. Begitu juga manusia yang berwatak bunglon. Sulit ditebak ia berpihak kemana. Warna aslinya bisa terbongkar ketika ia meninggal dunia. Selama masih hidup ia akan terus berubah warna mencari keuntungan duniawi dan mencari aman, sebagaimana bunglon berpindah warna untuk memenuhi hajat hidupnya dan berlindung mencari aman dari alam sekitarnya. Sebab itu berhati-hatilah dengan bunglon-bunglon disekitar kita.

Monday, May 11, 2009

KISAH MALING TERIAK MALING DALAM ALQUR'AN

Al Quran sebagai kitab suci umat islam merupakan kitab suci yang sangat lengkap. Seluruh ilmu ada di dalamnya, seluruh pelajaran ada di sana.Mulai dari konsep Tauhid (keimanan), konsep Syari'ah (hukum), hingga kisah-kisah yang sarat dengan makna, seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul, orang-orang saleh, hingga kisah MALING TERIAK MALING.
Setidaknya ada dua kisah mengenai peristiwa MALING TERIAK MALING, yang diceritakan dalam Al Qur'an:
1. Kisah Nabi Yusuf as dan Istri Raja Mesir (Zulaikha)
Peristiwa ini berawal ketika istri Raja Mesir (Zulaikha) mengajaknya ke kamar, kemudian mengunci pintu-pintunya, namun ada satu pintu yang belum terkunci. Kemudian ia menggoda Yusuf muda untuk melakukan perbuatan keji.Yusuf yang senantiasa mengingat Allah Swt menolak permintaannya, bahkan lari ingin meninggalkan kamar tersebut. Zulaikha yang sudah dikuasai hawa nafsu, tak rela membiarkan Yusuf pergi begitu saja, ia mengejarnya dan berhasil merobek bagian belakang baju yang dipakai oleh Yusuf. Secara kebetulan, suami Zulaikha datang dan melihat kejadian tersebut. Spontan Zulaikha yang bersalah mencoba menutupi kesalahannya dengan berkata " Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu, selain dipenjarakan atau dihukum dengan azab yang pedih". Di saat seperti ini Yusuf yang tidak bersalah membela diri dengan mengatakan " Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya". Sang suami bingung menyikapi peristiwa ini, namun keadilan Allah Swt akan selalu membela pihak yang benar. Seorang saksi dari keluarganya mengatakan " Jika baju gamis Yusuf robek bagian muka, maka istrinya benar, dan Yusuf pihak yang bersalah, namun jika baju gamis Yusuf robek bagian belakang, maka istrinya bersalah dan Yusuf di pihak yang benar". Setelah sang suami memeriksa, ternyata baju gamis Yusuf robek bagian belakang, maka ia pun berkata " Sesungguhnya kejadian itu adalah diantara dari tipu daya kamu. Sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar". Kemudian ia berpesan kepada Yusuf untuk merahasiakan kejadian tersebut, dan memerintahkan istrinya untuk memohon ampun karena perbuatan dosanya. Kisah selengkapnya dapat dibaca dalam Al Qur'an Surat Yusuf :23-29
Di dalam kisah ini terdapat peristiwa ada beberapa pelajaran yang bisa diambil antara lain:
a. MALING TERIAK MALING, yang dilakukan oleh istri Raja Mesir (Zulaikha)
b. Bolehnya membela diri ketika dituduh atas atas perbuatan yang tidak dilakukan
c. Pertolongan Allah Swt akan memenangkan pihak yang benar
d. Harus bersikap adil dalah menetapkan hukum, sekalipun terhadap keluarga.
e. Kebaikan dalam menjaga rahasia (aib seseorang)
f. Kewajiban memohon ampun ketika melakukan kesalahan/dosa.

2. Kisah pembunuhan pada zaman Nabi Musa as.
Peristiwa ini berawal ketika ada seseorang yang mati dibunuh di zaman Nabi Musa as, namun tidak diketahui siapa pembunuhnya. Masyarakat yang hidup pada zaman tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada nabi Musa as, dan meminta beliau untuk memohon kepada Allah Swt agar kasus pembunuhan ini terbongkar (pembunuhnya dapat diketahui). Setelah Nabi Musa bermunajat kepada Allah Swt, beliau berkata " Sesungguhnya Allah Swt memerintahkan kalian untuk menyembelih seekor sapi betina". Masyarakat merasa aneh, mereka mengadukan kasus pembunuhan, Nabi Musa as malah memerintahkan menyembelih sapi betina. Tidak ada hubungan sama sekali. Mereka malah menuduh Nabi Musa memperolok-olok mereka. Mendengar jawaban Nabi Musa as mereka terus bertanya tentang kriteria sapi tersebut, sehingga menjadi sulit. Singkat cerita setelah dijelaskan panjang lebar oleh Nabi Musa as, barulah mereka mencari sapi betina yang disebutkan tadi. Setelah pencarian yang cukup lama, akhirnya sapi tersebut dapat ditemuka. nabi Musa as kemudian menyebelihnya, lalu mengambil sebagian anggota tubuh sapi tersebut, kemudian memukulkannya ke tubuh korban pembunuhan. Dengan izin Allah Swt, korban pembunuhan tersebut hidup lagi sesaat dan menunjukkan siapa pembunuhnya. Yaitu keponakannya sendiri. Kisah selengkapnya bisa dibaca dalam Al Qur'an surat Al Baqarah : 67-73.
Dari Kisah ini, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil.
a. KISAH MALING TERIAK MALING KEMBALI kembali terulang, si keponakan yang membunuh, namun ia juga yang mengadukan
b. Jangan banyak bertanya, tanpa melakukan pekerjaan.
c. Allah Swt mampu menghidupkan orang yang sudah mati
d. Allah akan memberikan kemenangan kepada pihak yang benar.

Dengan kedua kisah ini, semoga kita bisa lebih berhati-hati menyikapi berita yang datang kepada kita, apalagi berita itu datang dari orang fasiq yang sering berbuat dosa, bisa jadi, orang yang membawa berita itu adalah orang yang bersalah. Kemudian untuk menutupi kesalahannya, ia menceritakan masalah tersebut kepada orang lain agar kesalahannya tidak diketahui. Jika tidak berhati-hati, kita bisa menuduh orang lain yang tidak bersalah.Itu adalah ilmu MALING TERIAK MALING.

JANGAN MAU KALAH DENGAN PEMAIN JUDI

Terkadang kita dapat menemukan sesuatu yang berharga sekalipun dari tempat yang kotor. Jika kita dapat merubah fungsinya menjadi lebih baik, tentu hasilnya akan berbeda. Bisa jadi sesuatu yang tadinya tak bernilai menjadi tak ternilai.
Judi merupakan perbuatan yang sangat tercela, bahkan di dalam Al Qur'an Allah Swt secara tegas mengharamkannya.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya :
Hai orang-orang beriman sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkurban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (QS Al Maidah:90)

Namun disamping keharaman berjudi, kita dapat mengambil satu manfaat dari para pemain judi, yaitu duduknya mereka. Coba kita perhatikan, biasanya orang yang berjudi kuat sekali duduk, tahan lama dan tidak memperdulikan ajakan yang lain. Tak jarang orang yang berjudi memulai permainannya ba'da Isya dan berakhir di pagi hari. Yang lebih dahsyat lagi keteguhan mereka ketika bermain, bahkan ketika keluarga mereka (istri dsb) mengajak mereka pulang, justru mereka marah dan tetap melanjutkan permainannya. Mereka habiskan uang dan apapun yang mereka miliki. Begitulah siklus kehidupan mereka, hari ini selesai besok kembali lagi.
Renungkanlah, seandainya duduk lama tersebut digunakan untuk beribadah kepada Allah Swt tentu hasilnya akan berbeda. Berapa banyak pahala yang akan kita peroleh,? berapa banyak Rahmat Allah Swt akan turun kepada kita? Yang kita sayangkan, ketika pengajian agak diperpanjang waktunya, terkadang sebagian kita sudah gelisah. Tapi ketika pertandingan bola terjadi over time, bahkan sampai adu pinalti, kita tetap setia menunggunya tanpa gelisah.
Padahal sikap seorang yang beriman ketika sedang beribadah kepada Allah Swt harusnya laksana ikan di air, tenang tak pernah gelisah bahkan takut jika ia berpisah dengan air, sebab ia yakin ketika ia berpisah dengan air, ia akan mati. Sebaliknya orang yang munafiq yang sedang beribadah kepada Allah Swt, laksana burung di dalam sangkar, gelisah, dan ingin selalu pergi meninggalkan sarang itu, sekalipun sarang itu terbuat dari emas. Sebab itu jangan mau kalah dengan pemain judi yang ingin masuk ke neraka, orang-orang yang ingin masuk surga harus lebih kuat duduknya ketika beribadah kepada Allah Swt

MISKIN ASLI DAN MANTAN KAYA

Apakah anda lahir dari keluarga miskin? Jangan pernah bersedih. Allah Swt tidak memandang seseorang berdasarkan harta yang dimilkinya. Kemuliaan seseorang di sisi Allah Swt bukan karena pangkatnya, bukan karena keturunannya, juga bukan karena hartanya. Seseorang akan menjadi mulia manakala ia bertaqwa kepada Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya:
Sungguh yang paling mulia di antara kamu di Sisi Allah ialah yang paling bertaqwa (QS Al Hujurat:13)

Miskin bukanlah suatu aib, sehingga kita merasa malu jika terlahir dari keluarga miskin. Bukankah Rasulullah Saw dilahirkan dari keluarga miskin? Bahkan dalam salah satu doanya beliau menginginkan hidup menjadi orang miskin?, wafat dalam keadaan miskin ?dan berkumpul di akhirat nanti dengan orang-orang miskin?.
Kenikmatan dan kebahagiaan hidup bukan pada harta, sebab jika kenikmatan dan kebahagiaan hidup hanya pada harta, tidak akan ada orang kaya yang mati bunuh diri. Itu semua menandakan bahwa kebahagiaan itu ada pada hati seseorang. Berapa banyak orang yang tinggal di rumah bak Istana, mobil yang mewah menghiasi rumahnya, uang yang tak habis-habisnya, namun tak bahagia dalam rumah tangganya. Tak ada lagi komunikasi, tak ada lagi canda tawa, semua sibuk dengan dunianya masing-masing. Anak-anak menjadi terlantar, tidak mendapatkan kasih sayang sehingga mereka terjerumus dalam dunia hitam, narkoba, free sex, dll. Kebahagiaan macam apa yang ada pada orang ini? Tak ada lagi kebahagiaan ketika seseorang sudah jauh dari Tuhannya.
Sebaliknya di sisi lain dari dunia ini, ada keluarga miskin yang hanya makan nasi dan garam, beratapkan langit, beralaskan tikar, masih bisa tertawa dan bersenda gurau dengan keluarganya. Semua pemberian Allah Swt mereka syukuri dengan selalu beribadah kepada-Nya, karena mereka yakin bahwa setelah kehidupan dunia yang fana ini masih ada lagi kehidupan yang lebih kekal dan lebih baik ketika mereka senantiasa dekat dengan Allah Swt.
Bagaimanapun ketika seseorang dilahirkan dari keluarga miskin asli masih lebih baik dibanding jika ia dilahirkan dari keluarga mantan kaya. Orang miskin asli sudah terbiasa makan nasi dan garam, sementara orang mantan kaya mau beli daging tidak mampu, mau makan nasi dan garam merasa malu. Sebab itu jika anda terlahir dari keluarga miskin, bertaqwalah, jangan pernah bersedih. Jika anda bertaqwa, di dunia anda menjadi orang miskin, di akhirat anda menjadi golongan pertama penghuni surga. Biarlah hari ini makan nasi dan garam, asal besok jadi pengantin, dibanding hari ini makan daging, besok pagi harus dihukum gantung.Tapi jika anda menjadi orang miskin yang tidak bertaqwa, sama artinya hari ini makan nasi dan garam, besok pagi mati digantung. Rugi 2 kali.

Sunday, May 10, 2009

TIPS BERSEDEKAH DAN MENERIMA SEDEKAH

Salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam adalah bersedekah. Bersedekah adalah perbuatan yang hanya bisa dilakukan bila ada 2 pihak, yaitu pihak pemberi dan pihak penerima. Dengan adanya kedua pihak ini, maka tujuan bersedekah akan tercapai. Bila hanya ada pemberi tanpa ada penerima, maka tak akan terjadi proses sedekah. Apalagi sebaliknya, hanya ada si penerima sementara si pemberi tidak ada, maka takkan pernah terjadi proses sedekah tersebut. Oleh karena itu tidak boleh dan tidak pantas jika ada salah satu pihak (pemberi atau penerima) yang menyombongkan diri kepada pihak yang lain.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang-orang yang akan bersedekah dan juga yang menerima sedekah, agar keduanya mendapat pahala.
1. Orang yang ingin bersedekah
ketika seseorang ingin bersedekah biasanya timbul rasa ragu, sehingga jika tidak dapat mengalahkan godaan nafsunya, ia tidak akan jadi bersedekah, dan jika ia berhasil mengalahkan godaan nafsunya ia akan dengan mudah mengeluarkan sebagian hartanya tersebut. Kali ini saya coba memberikan satu tips untuk anda yang diberikan kelebihan harta kemudian ingin bersedekah. Ketika anda ingin bersedekah, janganlah anda melihat uang yang akan anda keluarkan, tapi lihatlah uang yang tersisa di tangan anda. Contoh, jika anda memiliki uang Rp.100.000.000.-, kemudian anda ingin bersedekah sebesar Rp.5.000.000,- kepada faqir miskin, maka jangan pernah anda melihat dan memikirkan terus uang yang akan anda keluarkan tersebut, sebab jika anda terus melihat dan memikirkannya, akan terbersit perasaan "kenapa aku harus mengeluarkan uang sebanyak ini?, padahal untuk mendapatkan uang sebanyak ini aku harus bekerja setidaknya 1 bulan. ". Apabila timbul perasaan seperti ini, besar kemungkinan anda tidak akan jadi bersedekah, sebab itu buanglah perasaan tersebut jauh-jauh. Yang harus anda lihat adalah uang yang tersisa di tangan anda. Bukankah masih lebih banyak dibanding uang yang anda sedekahkan? Dengan demikian anda akan mudah mengeluarkan sebagian harta anda untuk orang lain yang membutuhkan.

2. Orang yang menerima sedekah
Tips untuk orang yang menerima sedekah berbeda dengan orang yang bersedekah. Ketika ada seseorang memberikan sesuatu kepada anda, jangan pernah memandang kecil atau besarnya pemberian, tapi lihatlah siapa yang memberikan. Jika yang memberikan sesuatu tersebut orang yang kita kenal baik, saleh dan bertaqwa, maka bergembiralah sebab hati anda akan tenang menerima pemberian yang bersih, dari seseorang yang berjiwa bersih, sehingga bisa diyakini kehalalan hartanya. Sebaliknya jika yang memberikan sesuatu tersebut orang yang kita kenal jahatnya, sering menentang Allah Swt, menghalalkan segala cara dalam usahanya, maka alangkah ruginya jika anda menerima pemberiannya meskipun jumlahnya sangat banyak, apalagi hanya sedikit. Jika anda menjalankan tips ini, anda akan menjadi pribadi yang bersyukur kepada Allah Swt dan juga kepada makhluk-Nya. Jangan pernah menganggap kecil pemberian seseorang. Terkadang orang yang bersedekah Rp. 1000,- bisa bernilai lebih besar dihadapan Allah Swt dibandingkan orang yang bersedekah Rp.1.000.000,-. Bagaimana bisa begitu? Seandainya ada orang yang hanya memiliki uang Rp.10.000 lalu ia bersedekah Rp. 1000,-, berati ia telah mengeluarkan 10% hartanya, sementara orang yang bersedekah Rp,1.000.000 padahal ia memiliki uang Rp.1.000.000.000, berarti ia hanya mengeluarkan 1% dari hartanya.

Ini hanya sebagian tips yang perlu diperhatikan oleh orang yang bersedekah dan juga yang menerima sedekah. Selain ini, masih banyak lagi tips-tips yang lain. Semoga satu tips ini bermanfaat untuk kita amalkan. Amin.

Thursday, May 7, 2009

KHILAFIYYAH MURID VS GURU

Sejak zaman dahulu hingga sekarang yang namanya khilafiyyah atau perbedaan pendapat tidak pernah hilang. Khilafiyyah ini bisa terjadi antara siapa saja, antara seorang dengan teman, dengan keluarga, bahkan antara murid dan guru. Hanya saja yang perlu kita perhatikan bukanlah khilafiyyahnya, tapi bagaimana menyikapi khilafiyyah tersebut dengan bijak, sebab tidak semua khilafiyyah itu berakibat buruk, ada juga khilafiyyah yang membawa rahmat. Berikut ini beberapa khilafiyyah yang pernah terjadi di kalangan ahli ilmu.
1. Murid salah vs guru saleh
Khilafiyyah ini antara lain terjadi di masa Tabi'in, antara Washil bin Atha' dan gurunya Imam Hasan Al Bashri. Khilafiyyah ini terjadi ketika ada seorang yang bertanya kepada Imam Hasan Al Bashri tentang kedudukan seorang yang berbuat dosa, sebab ada sebagian kelompok yang memvonis mereka dengan term KUFUR, sebagian lagi berpendapat bahwa dosa tersebut tidak berpengaruh kepada keimanan seseorang. mendengar pertanyaan tersebut Imam Hasan Al Bashri berfikir sejenak untuk menjawabnya, namun di saat itu Washil bin Atha' dengan lancangnya mendahului sang guru untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ia berkata "saya tidak mengatakan bahwa pelaku dosa besar adalah mu'min dan juga tidak kafir, tapi kedudukannya antara kedua manzilah tadi (antara mu'min dan kafir) atau secara istilah Manzilah bainal Manzilatain."
Setelah menjawab pertanyaan tersebut Washil bin Atha' pergi menyendiri ke salah satu tiang masjid, menegaskan lagi jawabannya tersebut kepada jama'ah Imam Hasan Al Bashri. Pada saat itulah Imam Hasan Al Bashri berkata "I'tazala anna Washil" artinya Washil telah menyindiri (mengisolir) diri dari kami. Sejak saat itu faham yang dibawa oleh Washil bin Atha' dikenal dengan faham Mu'tazilah.
Ini Khilafiyyah antara murid yang berfaham sesat (Mu'tazilah) dengan guru yang saleh (Ahlus Sunnah wal jama'ah).

2. Murid saleh vs guru saleh
Khilafiyyah yang kedua ini banyak terjadi di kalangan ahli ilmu, seperti khilafiyyah antara Imam Syafi'i dengan gurunya Imam Malik, atau Imam Ahmad bin Hambal dengan gurunya Imam Syafi'i. Khilafiyyah seperti ini adalah khilafiyyah yang membwa rahmat, sebab pendapat yang mereka kemukakan semua memiliki dasar yang kuat baik dari Al Qur'an atau Hadits. Mereka sendiri saling menghargai satu sama lain, tidak saling mencela dan tidak saling memusuhi. Bagaimana Imam Syafi'i memuji Imam Malik dengan menyamakan bagaikan bintang yang bersinar terang, sebaliknya Imam Malik memuji Imam Syafi'i dengan mengatakan beliau adalah orang Quraisy yang paling alim yang pernah dikenal. Imam Ahmad bin Hambal pun selalu memuji dan mendo'akan Imam Syafi'i selama 40 tahun, dan Imam Syafi'i pun memuji keilmuan Imam Ahmad bin Hambal. Itulah khilafiyyah yang indah, sebab mereka mengerti khilafiyyah bukan berarti permusuhan tapi perluasan pemahaman agama, sehingga umat menjadi mudah dalam menjalani ibadah sehari-hari.

3. Murid saleh vs guru salah
Peristiwa ini pernah terjadi masih di kalangan ulama salaf (generasi awal), antara Imam Abu Hasan Al Asy'ari dan gurunya Imam Abu Ali Al Jubba'i. Imam Abu Hasan Al Asy'ari belajar kepada Imam Abu Ali Al Jubba'i hingga berusia 40 tahun, dan tidak sedikit beliau mengarang kitab yang berisi paham Mu'tazilah. Meskipun beliau telah lama mempelajari aliran Mu'tazilah, namun pada akhirnya ia meninggalkan aliran tersebut bahkan menentang habis semua pemahamannya yang salah.
Ada banyak pendapat tentang masalah ini. Imam As Subki dan Ibnu Asakir mengatakan penyebab Imam Abu Hasan Al Asy'ari meninggalkan gurunya karena pada suatu malam beliau bermimpi bertemu Rasulullah Saw, dalam mimpinya itu Rasulullah Saw mengatakan kepadanya bahwa Madzhab ahli Hadits yang benar sedangkan madzhab Mu'tazilah salah.
Pendapat lain mengatakan bahwa penyebab beliau meninggalkan gurunya adalah, terjadi perdebatan yang cukup sengit antara beliau dengan gurunya, mengenai perbuatan Allah Swt yang saleh dan Ashlah. Di dalam masalah ini Imam Abu Hasan Al Asy'ari tidak sependapat dengan gurunya, dan beliau mengajukan beberapa pertanyaan, namun sang guru tak mampu menjawab pertanyaan beliau. Sejak saat itu beliau bertambah yakin bahwa paham Mu'tazilah itu sesat dan paham Ahlus Sunnah yang benar. Beliau langsung meninggalkan paham Mu'tazilah yang selama ini dipelajarinya dan beralih ke paham Ahlus Sunnah wal Jamaah. Bahkan beliau mengarang sekitar 90 kitab yang menentang paham-paham yang sesat antara lain paham Mu'tazilah tersebut.
Dari peristiwa ini kita dapat mengambil pelajaran agar jangan terlalu fanatik terhadap guru, sehingga menganggap mereka sebagai orang suci yang luput dari salah. Setiap manusia mungkin lupa dan mungkin salah. Ketika mereka lupa atau salah sikap kita adalah menegurnya bukan mengikutinya.

Demikian beberapa khilafiyyah yang pernah terjadi dalam sejarah pemikiran Islam, hendaknya kita bersifat objektif dalam melihat masalah khilafiyyah.

والله أعلم بالصواب

Wednesday, May 6, 2009

AKIBAT BODOH

Ada 4 orang shalat berjamaah, keempat orang ini tak ada yang mengerti masalah shalat. Di tengah-tengah shalat, terdengar jika si imam keluar angin (kentut). Karena tak mengerti aturan shalat, si imam pun meneruskan shalatnya.Sementara para ma'mum di belakangnya berselisih pendapat sampai berbicara satu sama lain
Ma'mum 1 : Eh...Imamnya kentut!
Ma'mum 2 : Ga apa-apa, kentutnya kecil.
Ma'mum 3 : Eh...Kalo lagi shalat jangan ngobrol, nanti batal!
???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????


Di kampung X ada seorang meninggal dunia, kebetulan pada hari itu Ustadz yang biasa mengajar sedang pergi keluar kota, sehingga masyarakat bingung siapa yang akan menjadi imam shalat jenazah nanti. Di tengah kebingungan itu ada seorang yang mengacungkan tangan seraya berkata " tidak usah bingung, saya siap menjadi imam shalat jenazah nanti". Masyarakat akhirnya tenang berkat ucapan orang tersebut. Karena modal nekat, orang tadi dengan penuh percaya diri menjadi imam shalat jenazah, hanya saja praktek shalat jenazah kali ini agak berbeda dari biasanya. kenapa? sebab si imam memimpin shalat jenazah tadi dengan ruku' dan sujud seperti shalat lima waktu. Masyarakat yang tadi tenang menjadi rusuh karena merasa ada kejanggalan. Akhirnya salah seorang dari mereka menanyakan hal tersebut kepada sang imam. "Pak, kenapa tadi shalat jenazahnya dengan ruku dan sujud?". Dengan penuh percaya diri sang imam menjawab. "Dosa jenazahnya terlalu banyak, jadi shalatnya dengan ruku' dan sujud"
?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

RAHASIA PERBEDAAN JUMLAH RAKAAT SHALAT 5 WAKTU

Selama ini mungkin kita sering bertanya-tanya tentang jumlah rakaat shalat fardhu (wajib). Kenapa Subuh hanya 2 rakaat, Maghrib 3 rakaat, sementara Zhuhur, Ashar dan Isya 4 rakaat. Dibalik perbedaan jumlah rakaat tersebut ternyata ada hikmah yang sangat besar untuk kaum muslimin. Para ulama mencoba menjelaskan hikmah tersebut sebagai berikut.
1. Subuh 2 rakaat karena saat tersebut adalah saat dimana manusia baru saja bangun dari tidurnya, terkadang rasa ngantuk masih mempengaruhinya dan kemalasan tidur masih berbekas, maka diringankanlah untuk shalat subuh hanya 2 rakaat.
2. Zhuhur dan Ashar 4 rakaat karena saat itu manusia umumnya masih merasa semangat dan segar menjalankan aktifitasnya.
3. Maghrib 3 rakaat adalah sebagai isyarat bahwa maghrib itu adalah witirnya siang
4. Isya 4 rakaat sebagai penambal kekurangan malam dari siang.

Rahasia berikutnya jumlah rakaat shalat fardhu hanya 2,3 dan 4. tidak ada yang 1 atau 5 atau lain sebagainya karena sayap-sayap para malaikat juga ada yang dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Fathir :1
اَلْحَمْدُ لِلهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِى أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيْدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ الله عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya :
Segala puji bagi Allah, Pencipta tujuh lapis langit dan bumi, yang menjadikan para Malaikat sebagai utusan-utusan, yang memiliki sayap dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat. Ia dapat menambahkan pada makhluk-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu

Dengan sayap-sayap ini para malaikat dapat sampat kepada derajat yang tinggi di sisi Allah. begitu pula manusia akan meraih derajat yang tinggi dengan shalat-shalat fardhunya yang memiliki jumlah rakaat 2, 3 dan 4.

Sebenarnya masih banyak lagi hikmah dan rahasia yang terkandung dalam segala perintah ataupun segala ketentuan Allah baik mengenai kejadian atau hukum-hukum-Nya. Apa yang telah kita ketahui dan rasakan hanya sebagian dari hikmah dan rahasia Allah Swt. Tidak boleh kita mengatakan hanya ini satu-satunya hikmah Allah, sebab hakikat hikmah tersebut hanya Allah yang mengetahui.
Hikmah-hikmah tersebut ada kalanya diperoleh dari keterangan-keterangan Al Qur'an atau Al Hadits, ada kalanya dengan ijtihad dan ada kalnya dengan jalan kasfy, sebab sebagian dari umat ini ada yang Allah bukakan bagi mereka rahasia-rahasia kejadian dan syariat.

والله أعلم باصواب

3 MATA DI TUBUH MANUSIA

Di dalam tubuh setiap orang ada tiga mata macam yang dimulai dengan kata mata. Pertama mata kaki, kedua mata kepala dan ketiga mata hati. perhatikanlah! Ketiga hal ini memiliki perbedaan.
1. Mata kaki
Mata kaki terletak di bawah, mata kaki tak dapat melihat sekalipun ada bantuan cahaya, apalagi tanpa bantuan cahaya. Singkatnya ada atau tidak ada cahaya tidak ada artinya untuk mata kaki. mata kaki dapat dibuat perumpaman orang-orang kafir atau orang-orang munafiq yang tidak mau menerima nasehat. Sehingga ia terus saja berada di dalam kegelapan. Allah Swt menjelaskan sifat mereka dalam Al Qur'an
إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya :
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman (QS Al Baqarah:6)

Singkatnya, orang-orang yang kafir dan sebangsanya yang tidak mau menerima nasehat atau ajaran yang baik sama dengan mata kaki.

2. Mata kepala
Mata kepala ini terletak di bagian tubuh kita yang paling tinggi yaitu kepala. Mata kepala bisa melihat jika ada bantuan cahaya, tanpa bentuan cahaya mata kepala takkan ada artinya. Seorang yang ingin selamat dalam perjalanannya, maka harus mencari cahaya. Semakin dekat dengan cahaya, ia akan semakin jelas memandang apapun yang ada di hadapannya, tapi manakala ia menjauhi cahaya ia akan kehilangan arah dan dapat terjerumus ke dalam marabahaya. Mata kepala bisa diumpamakan untuk orang-orang ahli urusan duniawi. Orang-orang ini akan senantiasa mencari ilmu agar ia sukses di dunia, agar semua masalahnya dapat terselesaikan dengan mudah, namun mata kepala harus hati-hati, sebab bantuan cahaya tersebut tidaklah abadi. Selain itu ia masih bisa tertipu, bukankah ketika di perjalanan, mata kepala melihat pohon-pohon berjalan, tiang-tiang listrik juga berjalan? Padahal yang berjalan adalah kendaraan yang kita naiki. Orang-orang ini harus pandai-pandai dalam melangkah, sebab bisa saja pandangannya telah tertipu dengan indahnya dunia ini. Tidak jarang hal-hal yang secara kacamata duniawi menguntungkan namun secara kacamata agama bisa merugikan dan begitu pula sebaliknya. itu semua karena cahaya ilmu duniawi tidak bersifat abadi, terkadang lupa, hilang dan sebaginya, sebab itu ia harus dibantu dengan cahaya yang lain yaitu yang bersifat abadi yaitu cahaya Ilahi.

3. Mata hati
Mata hati terletak di tempat yang tidak terlihat dari luar. Sama halnya dengan mata kepala, mata hati juga membutuhkan cahaya untuk dapat melihat, tanpa cahaya ia akan buta dan tak ada artinya. hanya saja cahaya yang dibutuhkan bukanlah cahaya lampu atau matahari. Yang dibutuhkan oleh mata hati adalah cahaya Ilahi yang bersifat abadi. Ketika cahaya ini sudah menerangi mata hati, maka tak ada seorangpun yang dapt menjerumuskannya ke dalam marabahaya. Ini adalah perumpamaan untuk orang-orang yang beriman dan selalu beramal saleh dengan ikhlas, sehingga ia selalu dibawah naungan cahaya Allah Swt. ketika Cahaya Allah Swt sudah melekat di dalam dirinya, maka ia akan terbebas dari lembah dosa sekalipun mata kepalanya tidak dapat melihat. Berapa banyak orang yang mata kepalanya melihat, namun mudah tertipu dengan keadaan di sekitarnya? Itu semua karena mata hatinya yang buta dan tidak mendapatkan cahaya Allah Swt. Sebaliknya berapa banyak orang yang mata kepalanya tidak dapat melihat, namun tak tergoyahkan dengan keaadaan di sekitarnya, tidak dapat tertipu oleh siapapun, karena ia memandang dengan pandangan mata hati yang senantiasa mendapatkan cahaya dari Allah Swt. Bukankah Nabi Ya'kub As tidak tertipu oleh anak-anaknya yang mengatakan bahwa "Yusuf kecil" (Nabi Yusuf As) mati dimakan serigala? Semua itu adalah berkat cahaya Allah Swt yang menerangi mata hatinya, sehingga ia bisa memandang apapun yang tidak dapat dipabdang oleh orang lain.

والله أعلم بالصواب

Monday, May 4, 2009

4 HAL PENYEBAB MAKSIAT

Rasulullah Saw pernah bersabda :
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلا مَنْ أَبَى. قَالُوْا وَمَنْ يَأْبَى يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى .رواه البخاري
Artinya:
Setiap umatku pasti masuk surga kecuali yang enggan. Mereka (para Sahabat) bertanya. " siapa yang enggan Ya Rasulullah?". Nabi Menjawab "Barang siapa yang taat kepadaku pasti masuk surga, dan barang siapa yang bermaksiat kepadaku berarti ia enggan (HR.Bukhari)

Dari Hadits di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa Rasulullah Saw memberikan jaminan kepada umatnya, bahwa mereka pasti masuk surga. Hanya sangat disayangkan diantara sebagian umatnya ada yang menyia-nyiakan jaminan tersebut, dengan cara maksiat dan tidak mau mengikuti ajaran beliau. Rasulullah perintah ke kanan, ia malah ke kiri, Rasulullah perintah maju, ia malah mundur. Singkatnya tindak-tanduknya selalu bertentangan dengan perintah Rasulullah Saw. Oleh karena itu kita perlu mengetahui hal-hal yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan maksiat, agar ia selamat di dunia dan akhirat. seandainya salah satu faktor ini ada pada diri seseorang maka ia berhak masuk nereka, apalagi jika semuanya ada . Berikut ini faktor-faktor penyebab maksiat

1.اَلْجَهْلُ (Bodoh)
Seseorang yang tidak memiliki ilmu (khususnya ilmu agama) maka akan mudah sekali melakukan maksiat. sesuatu yang haram dia sangka halal, sesuatu yang dilarang dia sangka biasa. semua itu karena bodohnya. Sebagaimana seorang bijak mengatakan
مَنْ جَهِلَ الْحَرَامَ وَقَعَ فِيْهِ

Artinya :
Orang yang tidak mengetahui perbuatan yang haram, pasti terjerumus ke dalamnya

Sebaliknya orang-orang yang memiliki ilmu agama, dan menyakininya serta mengamalkannya maka ia akan menjadi orang yang paling takut maksiat. Allah Swt berfirman
إِنَّمَا يَخْشَى مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Artinya :
sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah orang-orang yang berilmu (QS Fathir:28)

2. ضَعْفُ الإيْمَانِ (Lemah Iman)
Faktor yang kedua ini bisa terjadi pada siapa saja, sebab iman manusia biasa seperti kita bisa bertambah dan bisa berkurang. terkadang orang tersebut berilmu, namun godaan nafsunya tak dapat ditahan oleh imannya yang lemah, sehingga ia tergoda untuk mencicipi maksiat. Sesab itu keimanan manusia seperti tumbuhan, harus terus dipupuk dan disiram, jika tidak, maka imannya akan mati karena keracunan dosa.

3. طُوْلُ الأمَلِ (Berangan-angan panjang)
Terkadang seorang berani maksiat karena merasa dirinya masih muda, masih kuat dan lupa akan kematian yang datang secara tiba-tiba. Mereka menyangka bahwa, kematian bisa ditahan. mereka lupa bahwa kematian datang tak pernah pandang bulu, tidak pandang tua atau muda, tidak pandang miskin atau kaya, jika ajalnya sudah tiba, maka tak dapat ditunda walaupun hanya sesaat. Kematian datang tidak membawa absensi yang dimulai dari huruf A dan berakhir dengan huruf Z. Orang-orang yang memilki angan-angan panjang biasanya akan mudah terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan.

4. أَكْلُ الْحَرَامِ وَالشُّبُهَاتِ (Makan sesuatu yang haram dan syubhat)
Manusia ini laksana wadah, apapun yang masuk maka akan keluar hal yang sama.jika ada botol diisi air teh, maka ketika dituang akan keluar air teh. jika diisi air solokan maka ketika dituang yang keluar air solokan.Begitu juga manusia, apabila ia mengkonsumsi makanan halal, maka yang timbul dari dirinya adalah perbuatan baik, ibadah, dan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain. Sebaliknya jika yang dikonsumsi makanan haram, maka yang muncul adalah perbuatan jahat, keji, kotor dan memalukan, bahkan merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebab itu setiap orang yang beriman hendaknya mengkonsumsi makanan yang halal dan menjauhi makanan yang haram.

Semoga Allah selalu menjaga kita dari setiap perbuatan dosa.Amin



Monday, April 20, 2009

HUKUM PERNIKAHAN BEDA AGAMA

Pertanyaan
Bagaimana hukum pernikahan beda agama ( Pria Muslim dengan wanita non muslim atau sebaliknya ) ?

Jawaban
Memang di dalam Kitab Suci Al Qur'an jelas bahwa laki-laki muslim boleh menikah dengan wanita dari golongan ahli Kitab, akan tetapi yang perlu kita ketahui adalah siapakah yang dimaksud dengan ahli Kitab tersebut.
Al Imam Muhammad bi Idris Asy Syafi'i dalam kitabnya Al Umm Juz ke V halaman 7 berkata :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَجِيْدِ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ عَطَاءُ: لَيْسَ نَصَارَى الْعَرَبِ بِأَهْلِ الْكِتَابِ إِنَّمَا أَهْلُ الْكِتَابِ بَنُوْ إِسْرَائِيْلَ وَالَّذِيْنَ جَاءَتْهُمْ التَّورَةُ وَالإنْجِيْلُ. فَأّمَّا مَنْ دَخَلَ فِيْهِمْ مِنَ النَّاسِ فَلَيْسُوْا مِنْهُمْ

Artinya :
Abdul majid telah memberitahukan kepada kami dari Ibnu Juraij, telah berkata Atha : Tidaklah orang-orang Nasrani dari bangsa Arab itu tergolong ahli Kitab. Hanya saja ahli Kitab itu adalah Bani Israil dan mereka yang kedatangan Taurat dan Injil (yang asli). Maka adapun orang yang masuk ke dalam agama mereka bukanlah golongan ahli Kitab

Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa orang-orang Nasrani dari bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain yang bukan Israily, tidak termasuk golongan ahli Kitab yang dimaksudkan oleh ayat suci Al Qur'an. Apalagi kalau kitab-kitab mereka sudah tidak asli lagi.

Jadi jelas bahwa pernikahan laki-laki Muslim dengan wanita non Muslim atau sebaliknya adalah tidak sah, kecuali mereka masuk Islam terlebih dahulu.

Lalu bagaimana pendapat para ulama Islam tentang kitab-kitab orang Nasrani yang ada sekarang?
Al Ustadz Al Allamah Asy Syaikh Thahir bin Shalih Al Jazairi mengatakan dalam kitabnya Al Jawahirul Kalamiyyah bahwa kitab Taurat dan Injil yang ada saat ini bukan lagi kitab suci. Banyak terdapat penyimpangan dan perubahan. apalagi Injil saat ini ada 4 versi, dan isinya saling bertentangan sehingga tidak dapat dijamin keasliannya.

Thursday, April 16, 2009

KECELAKAAN ATAU BUNUH DIRI

Anda mungkin sering mendengar istilah atau plesetan MBA ( Married By Accident). Istilah itu sering kita dengar apabila ada seseorang yang menikah karena hamil terlebih dahulu. Gampangnya, mengandung dulu baru mengundang. Padahal menurut aturan yang benar adalah mengundang dulu baru mengandung.
Banyak wanita berdalih kecelakaan padahal bunuh diri. Kecelakaan adalah peristiwa yang terjadi secara tidak disengaja, sementara bunuh diri adalah sengaja. Seorang yang sudah berjalan di jalur yang benar, kemudian tertabrak mobil atau motor yang tergelincir itu kecelakaan, sementara orang yang memasang dirinya di jalan raya lalu ditabrak mobil itu namanya bunuh diri. Wanita yang sudah menjaga dirinya, menjaga kehormatan, menutup aurat, dan tidak berduaan dengan laki-laki yang bukan mahram, kemudian ada laki-laki jahat yang menrusak kehormatannya, itu kecelakaan, tapi wanita yang tidak menjaga diri, tidak menjaga kehormatan, berpakaian sexy, dan sering berduaan dengan laki-laki yang bukan mahram, lalu hamil di luar pernikahan, itu namanya bunuh diri.
Kucing pun akan makan ikan yang disediakan secara cuma-cuma, apalagi laki-laki yang seperti kucing, akan memangsa wanita yang seperti ikan yang menawarkan dirinya secara cuma-cuma. Mereka secara tidak sadar telah memanggil "kucing-kucing hidung belang" dengan pakaian mereka yang sexy, dengan tingkah laku mereka yang genit dsb, lalu menyesal setelah kucing-kucing hidung belang itu memangsa sang ikan. Sungguh penyesalan ini tidak ada gunanya. Bukankah Bang Napi sering mengingatkat, " kejahatan bisa terjadi bukan hanya ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan, sebab itu WASPADALAH!WASPADALAH!
Orang-orang yang baik akan menghindar ketika ada kesempatan berbuat jahat, sedangkan orang-orang yang jahat akan selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.
Sebab itu untuk saudaraku yang muslimah, jagalah harga diri, tutup aurat agar selamat dari kucing-kucing hidung belang.
والله أعلم بالصواب

IMAM SYAFI'I ANTARA SAKIT DAN ILMU

As Syaikh Az Zarnuji, dalam kitabnya, Ta'lim Muta'alim, beliau mengutip pesan singkat Imam Asy Syafi'i Rahimahullah.
اَلْعِلْمُ عِلْمَانِ عِلْمُ الْفِقْهِ لِلأَدْيَانِ وَعِلْمُ الطِّبِّ لِلأَبْدَانِ

Artinya :
Ilmu itu ada dua macam. Ilmu Fiqh untuk agama, dan ilmu kedokteran untuk merawat badan.

Dibalik ungkapannya yang singkat ini, ternyata ada rahasia besar yang tidak diketahui kebanyakan orang. Ungkapan tersebut diungkapkan oleh Imam Asy Syafi'i karena ada latar belakang pengalaman pahit, yang mendera beliau hingga akhir hayatnya.
Selama hidup,Imam Asy Syafi'i menahan dua penyakit yang tak kunjung sembuh, yaitu penyakit batu dan bawasier (ambeien). Penyakit beliau tergolong kronis, namun beliau menerimanya dengan tabah. Beliau tidak pernah patah semangat atau mengeluh. Penyakit yang dideritanya itu tidak pernah menghalangi aktivitas belajar dan mengajarnya.
Menurut catatan pribadi Ibnu Hajar, ketika penyakit Imam Asy Syafi'i semakin parah, beliau selalu membawa mangkuk kecil kemanapun beliau pergi. Mangkuk tersebut beliau letakkan di bawah dubur (pantat) beliau untuk menampung darah yang terus menerus menetes keluar pada saat beliau duduk.
Dengan pengorbanan yang begitu besar, wajar jika beliau menjadi seorang imam besar yang ilmunya menghiasi alam ini. Alangkah malunya jika seorang yang masih sehat, tapi bermalas-malasan menuntut ilmu.
Seorang penyair arab mengatakan
مَنْ خَطَبَ الْحَسْنَاءَ يُعْطِيْ مَهْرَهَا

Artinya:
Orang yang ingin meminang gadis yang cantik, maka ia harus berani membayar maharnya (mas kawin)

Syair ini mengandung makna, hanya orang-orang yang berani memberikan pengorbanan yang besar yang akan memperoleh sesuatu yang besar.
( ref, rahasia sukses fuqoha')

BUKA PUASA

BUKA PUASA BERSAMA
KELUARGA BESAR INTERNATIONAL ISLAMIC EDUCATION COUNCIL
REPUBLIC OF INDONESIA
(IIEC-RI)

Wednesday, April 15, 2009

4 MACAM PENGANTIN

Jika kita ingin menghitung jumlah pasangan pengantin di dunia ini, mungkin sangat sulit, karena begitu banyaknya, tapi dari semua pasangan pengantin yang ada kita bisa mengklasifikasikannya menjadi empat kelas yaitu :
1. Suami-Istri saleh
Pasangan seperti ini adalah pasangan suami istri yang didambakan setiap insan. Suami rajin beribadah, istri pun rajin beribadah. Suami pandai menjaga diri, istri pun pandai menjaga diri. Pasangan seperti ini adalah pasangan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dengan para istrinya. Mereka saling melengkapi satu dan lainnya, menutupi kekurangan yang satu dengan kelebihan yang lainnya, saling menjaga dan saling menutup aib, sehingga berfungsi seperti pakaian, sebagaimana firman Allah Swt.
...هن لباس لكم وأنتم لباس لهن ...
Artinya:...mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka ... ( QS Al Baqarah : 87 )
Pasangan ini pasangan yang sehidup, semati, sesurga.

2. Suami saleh-istri salah
Pasangan ini adalah salah satu contoh pasangan pangantin yang tidak seimbang. Suami rajin ibadah, istri rajin berbuat dosa. Suami pandai menjaga diri, istri tidak punya harga diri. Suami berda'wah, istri tidak mendukung bahkan berusaha menghancurkan da'wahnya. Hal ini pernah terjadi pada Nabi Nuh as dan Nabi Luth as sebagaimana diceritakan dalam Al Qur'an
ضرب الله مثلا للذين كفروا امرءة نوح وامرءة لوط. كانتا تحت عبدين من عبادنا صالحين فخانتا هما. فلم يغنيا عنهما من الله شيئاوقيل ادخلا النار مع الداخلين

Artinya :
Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir, keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami. Lalu kedua istri berkhianat kepada suaminya (masing-masing), dan dikatakan (kepada keduanya) " masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (Jahannam) (QS At Tahrim:10)
Pasangan ini, hanya menjadi pasangan di dunia, di akhirat kelak mereka akan berpisah suaminya berada di surga sementara istrinya di neraka.

3. Suami salah-istri salehah
Pasangan yang satu ini adalah kebalikan dari pasangan sebelumnya. Suaminya rajin berbuat dosa, sementara istrinya rajin beribadah. Suaminya keji, istrinya baik hati. Pasangan seperti ini seperti pasangan Fir'aun dan Asiyah binti Muzahim. Allah Swt menceritakan dalam Al Qur'an :
وضرب الله مثلا للذين أمنوا امرءة فرعون إذ قالت رب ابن لي عندك بيتا في الجنة ونجني من فرعون وعمله ونحني من القوم الظالمين
Artinya :
dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata " Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamtkanlah aku dari kaum yang zhalim. (QS At Tahlim : 11)
Pasangan ini seperti pasangan sebelumnya, menjadi pasangan hanya di dunia, di akhirat mereka juga berpisah. Suaminya di neraka, istrinya di dalam surga

4. Suami-istri salah
Pasangan ini sangat kompak. Suami berbuat dosa, istri mendukung, suami jahat, suami ikut, suami mengkonsumsi makanan haram, istrinya senang. Pasangan ini seperti pasangan Abu Lahab dan istrinya (Ummu Jamil). Allah menceritakan tentang mereka dalam Al Qur'an:
تبت يدا أبي لهب وتب. ما أغنى عنه ماله وما كسب. سيصلى نارا ذات لهب. وامرئته حمالة الحطب. في جيدها حبل من مسد
Artinya :
Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa, tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan, kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak, dan begitu pula istrinya pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut ( QS Al Lahab 1-5 )
Pasangan ini pasangan yang sehidup, semati, seneraka.

Semoga tulisan ini menjadi acuan kita untuk membentuk keluarga yang sakinah mawadda wa rahmah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Wednesday, April 8, 2009

SEMILOKA MEGA MENDUNG


PUJIAN HASAN BIN TSABIT UNTUK RASULULLAH SAW

وأحسن منك لم تر قط عيني
وأجمل منك لم تلد النساء
Yang lebih baik darimu tak pernah kulihat,
yang lebih elok darimu tak pernah terlahirkan
خلقت مبرأ من كل عيب
كأنك خلقت كما تشاء
Kau lahir tanpa sedikitpun cacat,
seolah kau tercipta seperti yang kau inginkan
جماعة مجلس التعليم والمذاكرة صفوة الرحمن

محمد أرديان شاه وزوجته المحبوبة